A. PENGERTIAN TES DAN
PENGUKURAN
Tes dan pengukuran dapat kita definisikan seperti berikut :
TES : Suatu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang seseorang / suatu obyek tertentuk (bentuk atau sasaran)
PENGUKURAN : Suatu proses untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku. (alatnya)
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan informasi dari dari sesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil penguukran ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi olehraga.”
Tes dan pengukuran dapat kita definisikan seperti berikut :
TES : Suatu instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang seseorang / suatu obyek tertentuk (bentuk atau sasaran)
PENGUKURAN : Suatu proses untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku. (alatnya)
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tes dan pengukuran olahraga adalah kumpulan informasi dari dari sesuatu yang diukur, hasilnya hanyalah data-data atau angka-angka hasil pengukuran dan hasil penguukran ini dilakukan untuk evaluasi atau untuk mengembangkan prestasi olehraga.”
JENIS TES DAN CARA PENGUKURANNYA
1.TES
KEKUATAN OTOT LENGAN
a. nama : Tes Pengukuran Otot
Lengan
b. jenis :
Push-Up (Floor and Modified) dari Ismayati (2006:123)
c.Alat/
fasilitas : matras/ lantai yang
rata, blangko dan alat tulis
d. petugas :
seorang pemandu tes, tiga orang penghitung gerakan, seorang pencatat skor.
e. pelaksanaan :
- tes mengambil posisi tengkurap, tangan lurus membuka selebar bahu, berat badan
di sangga lengan
-turunkan badan sampai dada menyentuh matras/lantai kemudian di dorong kembali
ke atas sampai posisi semula (1 hitungan)
- lakukan sebanyak mungkin tanpa di selingi istirahat dengan waktu 1
menit.
f. penilaian :
- hitunglah jumlah gerakan yang dapat di lakukan dengan benar
tanpa istirahat
- gerakan tidak di hitung apabila:
*
dada tidak menyentuh lantai
*
pada saat mendorong ke atas lengan tidak lurus
*
badan tidak lurus (melengkung)
2. TES POWER
OTOT LENGAN DAN BAHU
a. tujuan :
untuk mengukur power otot lengan dan bahu (Barry L. Johnson dan Jack Nelson
(1986: 135)
b.alat/ fasilitas :
1 bola medicine dengan berat (6 Pound), roll meter, kursi
bendera kecil, formulir dan alat tulis)
d. tester : 1 orang timers, 1 orang
pencatat hasil, 1 orang pengawas
e. pelaksanaan :
sikap awal teste duduk di bangku dengan di ikat badannyadi belakang garis
batas, gerakannya dengan mengerahkan sekuat tenaga yang ada. Teste berusaha melemparkan
bola basket sejauh mungkin ke depan gerakan ini di lakukan sebanyak 3 kali.
e. pencatat :
hasil yang di catat adalah jarak lemparan sejauh yang capai di ukur mulai dari
garis batas sampai bekas jatuhnya bola.
3.TES
LEMPAR TANGKAP BOLA TENIS
a. Nama tes : tes lempar tangkap bola tenis (Kirkendall:
1987:412)
b. Tujuan : mengukur koordinasi mata-tangan.
c. Alat/ fasilitas :
Bola tenis, kapur atau pita untuk membuat batas, sasaran berbentuk
lingkaran terbuat dari kertas dengan garis tengah 30 cm, meteran
dengan tingkat ketelitian 1 cm.
d. Pelaksanaan : Sasaran
ditempatkan ditembok setinggi bahu peserta tes. Peserta berdiri
dibelakang garis batas lemparan sejauh 2,5 meter. Peserta tes diberi
kesempatan untuk melempar bola ke arah sasaran dan menangkap bola kembali sebanyak 10
kali ulangan, dengan menggunakan salah satu tangan. Peserta diberikan lagi
kesempatan untuk melakukan lempar tangkap bola dengan menggunakan salah satu
tangan dan ditangkap oleh tangan yang berbeda sebanyak 10 kali ulangan.
Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan percobaan.
e. Skor :
Skor yang dihitung adalah lemparan yang sah, yaitu lemparan yang mengenai
sasaran dan dapat ditangkap kembali, serta pada pelaksanaan lempar dan tangkap bola peserta tidak menginjak garis batas. Sebuah
lemparan akan memperoleh skor 1 apabila
lemparan tersebut mengenai sasaran dan
dapat ditangkap kembali dengan benar. jumlah skor
adalah keseluruhan hasil lempar tangkap bola dengan tangan yang. sama dan tangan
berbeda.
4. TES
KETEPATAN
a. nama : tes persepsi kinestetik (Sudjarwo 1989: 195)
b. tujuan : mengukur
kemampuan kinestetik dalam menentukan posisi tertentu pada bidang
horizontal
c.
alat/fasilitas : meteran, penutup mata, pensil
d. pelaksanaan :
di buat garis vertikal pada dinding setinggi mata rata-rata testi pada
posisi duduk. Testi berkosentrasi pada garis lurus pada ujung ke ujung, kemudian mencoba sekali menunjuk
ujung garis atas dan berpindah menunjuk ujung yang lainnya, setelah mencoba
sekali tutut mata dan melakukan tes yang
sebenarnya. Testi di minta menunjuk pada kedua titik tersebut testi melakukan 4 kali
ulangan 2 kali titik sebelah kiri dan 2
kali titik sebelah kanan.
e. penilaian :
Penyimpangan dari titik yang di tentukan di ukur dalam (cm) sampai 0,5cm
terdekat, nilainya yaitu 4 kali jumlah ulangan..
5.TES
KESEIMBANGAN DINAMIS
a. Nama tes : Dinamic Balance Tes. (Barry
L. Johnson dan Javk Nelson 1985: 242)
b. Tujuan : Mengatur Keseimbangan
Dinamis
c.Alat/ Fasilitas :
Stopwatch, Balok, Isolasi, Alat tulis, dan Blangko penilaian.
d. Pelaksanaan :
Teste berdiri dengan kaki kanan di atas tanda start, teste mulai meloncat
dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang sama pertahankan keseimbangan selama 5 detik, kemudian teste meloncat ke tanda yang ke dua
dengan kaki kanan dan mendarat dengan kaki kiri yang sama pertahankan selama 5 detik, kerjakan sampai tanda berakhir.
e. Skor :
- Nilai 5 di berikan bila hasil mendarat pada satu tanda nilai 1 untuk setiap
detik keberhasilan mempertahankan keseimbangan (MAX 5 DETIK UNTUK SETIAP TANDA).
- nilai 5 di
berikan untuk tiap terjadi kesalahan pendarata atau tidak mampu
mempertahankan keseimbangan.
- Kemungkinan nilai yang di capai 100.
No comments:
Post a Comment