Belajar Pembelajaran
Macam – macam metode pembelajaran
Metode – metode untuk mata pelajaran IPS cukup beraneka ragam. Keanekaragaman
meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode bahkan juga tingkat daya guna
dan hasil guna suatu metode. Secara garis besar, metode pembelajaran IPS dapat
di klasifikasikan atas dua macam yaitu :
a. Metode Interaksi Edukatif didalam
kelas, meliputi
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana dosen atau guru
mengalihkan informasi kepada sekelompok besar atau siswa dengan cara yang
terutama bersifat verbal. ( Tjipto Utomo dan Ruitjer ; 1985:184 ). Ada tiga
unsure di dalam metode ceramah, yaitu :
§ Adanya sekelompok siswa yang akan menerima informasi.
§ Adanya guru yang memberian informasi secara lisan.
§ Adanya sejumlah informasi yang akan disampaikan ke kelompok siswa.
Metode ceramah ini lebih tepat digunakan bila proses pembelajaran memiliki
kondisi sebagai berikut:
§ Tujuan dasar pembelajaran adalah menyampaikan informasi baru.
§ Isi pembelajaran bersifat langka, misalnya berupa penemuan baru.
§ Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara
khusus keompok tertentu.
§ Membangkitkan minat terhadap pelajaran.
§ Isi pelajaran tidak diingat dalam waktu yang lama.
§ Sebagai pengantar penggunaan metode yang lain dan pengarah
penyelesaian tugas mengajar.
Metode ceramah ini kurang sesuai digunakan jika :
§ Tujuan pelajaran bukan tujuan perolehan informasi.
§ Isi pelajaran perlu diingat dalam waktu yang cukup lama.
§ Isi pelajaran komplek, rinci, dan abstrak.
§ Pencapaian tujuan yang merprasyaratkan partisipasi siswa.
§ Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan kognitif tingkat tinggi
seperti analisis, sintesis dan evaluasi.
§ Para siswa yang intelegensinya atau pengalaman pendidikannya rata –
rata atau dibawah rata – rata.
Metode ceramah ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun
keunggulan metode ceramah adalah sebagai berikut :
§ Murah, dikarenakan efisien dalam emanfaatan waktu, dapat
menyajikan ide – ide secara lebih jelas. Seorsng guru dapat menguasai sejumlah
siswa dan memudahkan penyajian sejumlah materi pelajaran.
§ Mudah di sesuaikan (adaptebel), hal ini dikarenakan dapat di
sesuaikan dengan para siswa tertentu, pokok permasalahan, keterbatasan waktu,
dan keterbatasan peralatan. Selain itu daapat disesuaikan dengan jadwal guru
ketidaksediaan bahan – bahan tertulis.
§ Dapat mengembangkan kemampuan mendengar para siswa.
§ Merupakan penguatan bagi guru dan siswa.
§ Dapat mengkaitkan secara langsung isi pelajaran dengan siswa maupun
guru pengalaman dalam kehidupan sehari – hari.
Adapun kelemahan dari metode ceramah, yaitu :
§ Cenderung terjadi proses komunikasi di kelas yang sifatnya satu
arah.
§ Centering kearah pembelajaran berdasarkan keinginan guru atau yang
disebut dengan guru sentries.
§ Menurunnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, bila ceramah
dilakukan lebih 20 menit.
§ Dengan ceramah hanya mampu menghasilkan ingatan dalam diri siswa
dalam jangka waktu yang pendek.
§ Merugikan bagi sisa yang memiliki tipe pengamatan auditif.
§ Merugikan siswa yang mampu belajar sendiri dari pada diceramahi
secara klasikal.
§ Tidak efektif untuk mengajarkan ketrampilan motorik dan menanamkan
sifat kepada siswa.
2. Metode Tanya Jawab
Pertanyaan dapat dilihat dari beberapa model belajar – mengajar. Baik itu
metode cermah,diskusi kerja kelompok atau metode yang lainnya. Pertanyaan boleh
berasal darisiswa maupun guru.. untuk mengerti metode Tanya jawab, ada tiga
istilah yang perlu dimengerti terlebih dahulu. Tiga istilah ini adalah
pertanyaan, respon, dan reaksi. Pertanyaan dapat ditandai dengan kata – kata
atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh respon verbal. Respons dapat
menunjuk kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah jawaban. Sedangkan reaksi
dapat menunju kepada perubahan dan penilaiaan terhadap pertanyaan dan respons
(Hyman, 1974 : 289-290).
Metode Tanya jawab adalah sebagai format interaksi antara guru dan siswa
melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons
lisan, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Ada beberapa alasan mengapa seorang guru menggunakan metode Tanya jawab
dalam proses pembelajaran IPS, yaitu :
I.
Membangkitkan atau menimbulkan keingintahuan siswa terhadap isi permaslahan
yang sedang dibicarakan, sehingga mendorong minat siswa yang berprestasi dalam
proses belajar mengajar.
II.
Membangkitkan, mendorong, menuntun dan atau membimbing pikiran siswa yang
sitematis, kreatif, dan kritis pada diri siswa.
III. Membangkitkan
keterlibatan mental siswa, dengan menjawab pertanyaan dalam proses belajar
mengajar, sehingga dapat mewujudkan cara belajar siswa aktif.
IV. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri
V. Memberikan
kesempatan siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar sesuatu yang
baru.
Tujuan
pemakaian metode tanya jawab yaitu sebagai berikut:
1.
Mengecek pemehaman siswa sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran.
2.
Membimbing para siswa untuk memperoleh suatu ketrampilan yang kognitif maupun
sosial.
3.
Memberikan rasa aman kepada siswa melalui pertanyaan yang dipastikan
menjawabnya.
4.
Mendorong siswa untuk melakukan penemuan (inquiri) dalam memperjelas
suatu masalah.
5.
Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas.
3. Metode Diskusi atau metode Musyawarah
Metode
diskusi dalam pengajaran IPS yaitu suatu cara penyajian materi pelajaran dimana
siswa dibedakan kepada suatu masalah, baik berupa pertanyaan maupun berupa
pertanyaan yang bersifat problemik untuk dibahas atau dipecahkan oleh siswa
secara bersama – sama.
Dalam suatu
metode pembelajaran biasanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun
kekurangan dan kelebiahan dari metode diskusi yaitu :
Kelebihan
metode diskusi yakni :
·
Dapat menggarap kreativitas dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
·
Siswa dapat mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasi secara bebas dalam rangka
mengembangkan sikap demokratis.
·
Hasil diskusi (pemikiran bersama) lebih baik bila dibandingkan dengan pendapat
sendiri
Sedangkan
kelemahan dari metode diskusi yaitu:
·
Tidak mudah menentukan atau mencari masalah yang akan didiskusikan.
·
Pembicaraan sering didominasi oleh siswa tertentu.
·
Diskusi lebih banyak memerlukan waktu.
·
Bila kegiatan ini tidak terarah, maka pembahasan masalah sering mengembang
(tidak tuntas).
No comments:
Post a Comment