Social Icons

Monday, September 29, 2014

Eksistensi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

Eksistensi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

Khususnya POK

 



Kata Pengantar



            Alhamdulillah segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah bahasa Indonesia yang berjudul “Eksistensi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Khususnya POK” dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan para pembaca. Akhir kata, terimakasih pada setiap orang yang telah membaca makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Hormat saya,


Penulis


Daftar Isi


Kata Pengantar           …………………………………………………..  2
Daftar Isi         …………………………………………………………..  3
I.                   Pendahuluan
  1. Latar Belakang Masalah         …………………………………..  4
  2. Rumusan Masalah       …………………………………………..  5
II.                Pembahasan          …………………………………………..  6
III.             Penutup
  1. Kesimpulan     …………………………………………………..  10
  2. Saran   …………………………………………………………..  11
Daftar Pustaka                        …………………………………………………..  13




I.  Pendahuluan

a.     Latar Belakang Masalah

=====Dewasa ini, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupun fiksi mulai mengalami interferensi dan mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa gaul yang dekat dengan bahasa Betawi dengan beberapa perubahan kata baru berupa kata, seperti nyokap dan bokap, serta berupa singkatan-singakatan. Interferensi dan pergeseran ini dapat dimaklumi karena bahasa Betawi adalah bahasa asli Jakarta yang merupakan Daerah Khusus Ibukota negara Indonesia. Dengan memakai bahasa gaul tersebut, pemakainya akan dikatakan sebagai orang kota yang modern dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini jelas salah karena bahasa gaul tersebut sangat dekat dengan bahasa Betawi yang merupakan salah satu bahasa daerah juga di Indonesia. Antara bahasa Indonesia dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Hal ini karena bahasa Indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang berasal dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia dan bahasa asing. Sebaliknya, bahasa gaul hanya merupakan bahasa tingkat daerah yang berasal dari bahasa Betawi.
=====Dahulu jika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda suku dengannya, ia akan menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dewasa ini orang-orang yang berbeda suku jika berkomunikasi satu sama lain akan mengunakan bahasa gaul. Begitu pula dengan kasus interferensi, bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi. Seharusnya interferensi bahasa gaul dalam penggunaan bahasa Indonesia kita hindari karena hal itu tidak termasuk penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

            Dunia olahraga di Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Tidak jarang pemakaian bahasa gaul muncul dalam obrolan antar atlet dalam pertemuan nasional di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab pemakaian bahasa gaul dalam masyarakat di Indonesia semakin luas karena para atlet-atlet  idola masyarakat yang memainkan peran besar dalam olahraga nasional tersebut berbahasa gaul. Sebagian masyarakat terbukti menirukan bahasa gaul yang dipakai oleh para tokoh yang mereka tonton. Sebagai atlet nasional seharusnya tidak memakai bahasa gaul dalam percakapan  karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Bahasa yang dipakai olahragawan nasional seharusnya juga bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.



b.  Rumusan Masalah

1.  Seberapa pentingkah peranan bahasa Indonesia?
2.  Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia pada zaman sekarang?
3.  Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia di dunia olahraga?




II.  Pembahasan

Momentum 28 Oktober, sebagai Hari Sumpah Pemuda, senantiasa mengingatkan pentingnya Bahasa Indonesia. Coba bayangkan kalau tidak ada Bahasa Indonesia, komunikasi antara orang Jawa dengan orang Sunda saja yang masih satu pulau akan terhambat. Kita pergi ke Jayapura harus berbahasa Papua, pergi ke Banda Aceh harus berbahasa Aceh, pergi ke tiap tempat harus berbahasa setempat. Melalui Bahasa Indonesia ratusan etnis di Kepulauan Nusantara dipersatukan. Bukan hanya itu, peran Bahasa Indonesia juga menjembatani komunikasi antar sub etnis. Di Indonesia ada ratusan etnis, nah untuk sub etnis lebih banyak lagi. Sebagai contoh, etnis Sunda meliputi beberapa sub etnis, mulai dari Priangan, Priangan Timur, Bogor, Pantura sampai Banten. Di antara sub etnis terdapat perbedaan dalam logat dan kosa kata, ada kosa kata yang di Banten dianggap pantas diucapkan, sementara di Priangan tidak pantas. Tak heran sering terjadi mis-komunikasi atau salah persepsi di antar sub-etnis. Nah, dengan Bahasa Indonesia bisa menghilangkan mis-komunikasi tersebut. Begitu pula etnis Jawa juga beragam, mulai dari sub etnis Banyumasan di bagian barat sampai  sub etnis perpaduan Jawa-Madura di ujung timur. Hal yang sama juga berlaku untuk etnis-etnis lainnya, yang ternyata juga memiliki banyak varians. Dengan demikian, peran Bahasa Indonesia di dalam menjembatani antar etnis atau antar sub etnis begitu nyata.
Kemampuan Bahasa Indonesia meliputi cara bertutur (lisan) dan tulisan. Sebenarnya berpikir juga menggunakan bahasa Indonesia, bagi penutut Bahasa Indonesia, kemungkinan berpikirnya juga dengan Bahasa Indonesia. Namun apakah berperasaan juga menggunakan bahasa tertentu ? Hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut. Jadi aktifitas menulis, berbicara, merasa, berpikir, bahkan mendengar tergantung pada kemampuan berbahasa.
Kemampuan bertutur dan menulis sebagian besar generasi muda lemah, apalagi dengan berkembangnya penggunaan perangkat teknologi seperti SMS, kebiasaan menulis surat pun perlahan pudar.  Padahal dengan menulis surat, secara langsung terjadi peningkatan kemampuan menulis. Penggunaan SMS dengan kata-kata dan kalimat pendek, justru menghambat budaya menulis, terlepas dari lebih lancarnya pertukaran informasi.
Momentum 28 Oktober harus dijadikan penyadaran akan pentingnya Bahasa Indonesia. Bagaimanapin Bahasa Indonesia merupakan bahasa dengan jumlah penutur lebih dari 200 juta orang, jauh melampaui Bahasa Jepang, Arab, Perancis, Spanyol atau Jerman. Mungkin hanya kalah oleh Bahasa Mandarin, Bahasa Urdu dan Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa dunia. Sebagai pengakuan terhadap eksistensi Bahasa Indonesia, beberapa situs web terkemuka di dunia menggunakan fitur Bahasa Indonesia, mulai dari Google, Facebook, Wikipedia, Blogger, Yahoo, dan sebagainya. Pengelola situs web menyadari bahwa penutur Bahasa Indonesia mencapai lebih dari 200 juta jiwa, sebuah potensi yang begitu besar. Begitu pula  perguruan tinggi di Australia dan beberapa negara lainnya ada yang membuka progran studi atau pusat stusi Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Jawa.
Data dan fakta yang telah diuraikan di atas, sudah semestinya menjadikan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia semakin kuat. Kita harus bangga dengan Bahasa Indonesia, terutama bagi Pemimpin Bangsa Indonesia pergunakanlah Bahasa Indonesia di manapun dan dalam acara apapun. Bagaimanapun, kita berbahasa satu, Bahasa Indonesia.
Pada kenyataannya hanya sebagian saja dari seluruh orang Indonesia yang peduli dengan hidup matinya bahasa Indonesia. Sebagiannya lagi memilih tidak peduli. Sebagai warga negara Indonesia, kita selayaknyalah peduli dengan kehidupan dan perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Dewasa ini, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupun dalam dunia film bahkan dunia olahraga pun mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Dengan memakai bahasa gaul tersebut, pemakainya akan dikatakan sebagai orang kota yang modern dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini jelas salah karena bahasa gaul tersebut sebenarnya sangat dekat dengan bahasa Betawi yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indoensia. Antara bahasa Indonesia dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Hal ini karena bahasa Indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang berasal dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia dan  bahasa asing.

=====Dunia film nasional di Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Tidak jarang pemakaian bahasa gaul muncul dalam pembicaraan tokoh-tokoh dalam film nasional di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab pemakaian bahasa gaul dalam masyarakat di Indonesia semakin luas karena para aktor dan aktris idola masyarakat yang memainkan peran dalam film-film nasional tersebut berbahasa gaul. Sebagian masyarakat terbukti menirukan bahasa gaul yang dipakai oleh para tokoh dalam film nasional yang mereka tonton. Sebagai film nasional seharusnya tidak memakai bahasa gaul dalam percakapan para tokohnya karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Bahasa yang dipakai dalam film nasional seharusnya juga bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.
===
Peniruan bahasa gaul oleh masyarakat luas khususnya dunia olahraga di Indonesia tentu saja berdampak negatif terhadap pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Saat ini sudah jelas bahwa di masyarakat kita terdapat pemakaian bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan, para generasi muda inilah yang paling banyak memakai bahasa gaul daripada memakai bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat pada masa depan, perlu adanya usaha pada saat ini menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Para orang tua, guru dan pemerintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan pada masa depan dapat meningkat.



Sejumlah orang pernah merisaukan pemakaian bahasa di sejumlah cabang olahraga yang cenderung mengabaikan dan menyepelekan bahasa Indonesia dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Banyak di contohkan pemakaian bahasa asing untuk berbagai cabang olahraga, misal saja cabang olahraga:
·         Tolak Peluru sering di ucapkan dengan istilah (Shot-Put)
·         Lompat Jauh sering di ucapkan dengan istilah (Long Jump)
·         Lompat Galah sering di ucapkan dengan istilah (Pole Voult)
Dan lain sebagainya. Kita sebagai bangsa indonesia harus dapat melestarikan bahasa bangsa kita sendiri jangan biarkan bahasa indonesia bercampur dengan bahasa asing karena bahasa indonesia merupakan bahasa yang menunjukkan status bangsa,status sosial,identitas dan harkat dari suatu bangsa itu sendiri.
















III.  Penutup

a.  Kesimpulan

Pada dasarnya orang indonesia dianjurkan untuk berbahasa indonesia yang baik dan benar, seperti pada era tujuh puluhan. karena perkembangan zaman dan pergeseran waktu, kosakata bahasa indonesia yang baku menjadi bertambah pesat, sampai-sampai sufiks -in juga menjadi afiksi baru. Jadi kalau dulu ngapain itu dianggap bahasa dialek, kini sudah tidak lagi. pengambilan kosakata baru dari bahasa jawa, padahal dalam bahasa indonesia baku masih ada, bahkan digabung menjadi satu misalnya ; ancangan teori. ancangan itu bahasa jawa yang artinya sama dengan teori dalam bahasa indonesia.
jujur, bahwa keberadaan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional itu justru dirusak oleh pengguna bahasa indonesia itu sendiri. beberapa waktu yang lalu, saya menjadi bingung ketika menuliskan ; mempelajari, harus ditulis memelajari, mempunyai ditulis memunyai. kemudian pembakuan pada kata majemuk, belum lagi istilah kelas kata, seperti ; kata benda ada yang menyebut nomina, nominal dan nomen. kata kerja dengan berba, verbal dan verbum dan masih banyak lagi istilah dalam kebahasaan indonesia yang semakin membingungkan.
Jadi seyogyanya para ahli harus duduk bersama merumuskan pembakuan istilah baku dalam penggunaan bahasa indonesia terutama tentang tata bahasanya.









b.  Saran

=====
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia modern, perlu adanya tindakan nyata dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan pemakaian bahasa gaul dalam dunia nyata dan fiksi yang menyebabkan interferesi ke dalam bahasa Indonesia dan pergeseran bahasa Indonesia tersebut di atas, ada hal-hal yang perlu dilakukan:

=====Pertama, menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan penggunaannya. Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada bahasa gaul. Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah kepada anak-anak mereka. Dapat pula dilakukan oleh para guru kepada para siswa mereka. Selain itu, pihak pemerintah dapat bertindak secara bijak dalam menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di negara kita. Sebagai contoh, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Kebahasaan.
=====Kedua, menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan juga masyarakat luas untuk memperkukuh bangsa Indonesia dengan penggunaan bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dapat kita gunakan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dengan menanamkan semangat tersebut, masyarakat Indonesia akan lebih mengutamakan bahasa Indonesia daripada menggunakan bahasa gaul. Cara menanamkannya dapat dilakukan di rumah, sekolah, dan di masyarakat.
=====Ketiga, pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan bahasa Indonesia dalam film-film produksi Indonesia. Dengan penggunaan bahasa Indonesia secara benar oleh para pelaku dalam film nasional yang diperankan aktor dan aktris idola masyarakat, masyarakat luas juga akan mengunakan bahasa Indonesia seperti para idola mereka tersebut.
    
      Keempat, meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan tinggi. Para siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasa Indonesia dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, dalam bentuk diskusi kelompok, penulisan artikel dan makalah, dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti cerita pendek dan puisi. Dengan praktik-praktik berbahasa Indonesia tersebut, dapat mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka dan juga dapat membiasakan mereka berbahasa Indonesia secar baik dan benar.





Daftar Pustaka


 www.memeeyy.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates